Jika kita membahas mengenai tim Jerman saat 1970an lalu, ada satu nama yang paling diingat oleh orang, ia adalah Franz Beckenbauer. Siapa coba pecinta sepakbola yang tidak mengenal sosok yang satu ini ? Ia merupakan sosok yang paling berjasa untuk Die Mannschaft dan juga Bayern Munchen pada masanya dulu.

Franz sendiri bermain sebagai seorang libero, yaitu orang yang berdiri diantara bek dan juga kiper. Seorang libero merupakan pemain yang dapat menjadi pemain bertahan sekaligus penyerang. Franz sendiri memiliki skill bermain yang diatas rata-rata. Sangking berbakatnya, ia dijuluki sebagai Der Kaiser yang berarti Sang Kaisar !Pada pertandingan semifinal dimana tim Jerman Barat dipertemukan dengan Italia tahun 1970 silam, pertandingan dimainkan dengan tensi tinggi.

Lebih dari 100ribu penonton memenuhi Estadio Asceta di Mexico City. Italia sendiri terkenal dengan tim yang sangat ekstrim dalam area pertahanan mereka, berbeda dengan Jerman Barat yang sangat agresif.Italia sejatinya berhasil memimpin dahulu pada menit kedelapan babak pertama. Roberto Boninsegna merupakan nama sang pencetak gol. Babak pertama ditutup dengan skor 1 – 0 untuk Italia. Meski banyak peluang yang tercipta oleh Jerman Barat, tidak ada satu peluang pun yang dapat dikonversikan menjadi gol.Memasuki babak kedua, Jerman Barat seperti mengendur, tetapi ada satu moment yang menunjukkan kualitas dari Franz.

Momen tersebut terjadi pada menit le 67 dimana bek tengah Italia menghantam Franz yang sedang berlari masuk. Tabrakan tidak bisa dihindari, meski terjadi di dalam kotak pinalti, wasit mengatakan pelanggaran itu terjadi diluar kotak penalti. Lantas hal ini memancing amarah para supporter Jerman Barat.Franz sendiri masih terbaring di lapangan setelah tabrakan tersebut. Setelah tim medis datang, Sang Kaisar mengalami patah tulang selangka. Pada era itu, pergantian pemain hanya bisa dilakukan dua kali dan kedua kesempatan sudah digunakan oleh Jerman Barat. Ini berarti Franz harus bermain hingga pertandingan selesai.

Meski mengalami cedera, itu tidak membuat permainan indah Franz menurun. Umpan cantik serta permainan indahnya masih mampu ia tunjukkan meski harus menahan rasa sakit. Memasuki perpanjangan waktu, Jerman Barat justru mampu menyamakan kedudukan.

Meski Jerman Barat harus pulang dengan kekalahan, tetapi permainan Sang Kaisar akan selalu diingat oleh semua penggemar dan masyarakat yang menontonnya saat itu. Permainan dengan satu tangan cedera dan diperban serta permainan indah yang ia tunjukkan pada laga bertensi tinggi itu memang sangat fantastis, wajar saja ia mendapat julukan Sang Kaisar.