Berbatov : Lukaku Tidak Merasa dicintai di MU

Certifiedpersonnel.biz  –  Legenda Manchester United, Dimitar Berbatov ikut berkomentar dengan perginya Romelu Lukaku dari klub. Ia memahami apa yang dirasakan oleh penyerang asal Belgia itu sehingga membuatnya harus pergi dan bergabung dengan Inter Milan.

Romelu Lukaku sendiri merupakan striker yang begitu haus gol pada musim 2016 yang lalu tepatnya ketika ia masih membela Everton. Ia berhasil mencetak 26 gol pada musim 2016 dan menjadi runner up top skor dibawah Harry Keane. Kegemilangannya bersama The Tofees membuat manajer MU kala itu Jose Mourinho untuk langsung mendatangkanya. Pada musim pertamanya juga tidak terbilang buruk ia mampu menuntaskan kepercayaan pelatih asal Portugal dengan 27 golnya disemua kompetisi. Sayang performa Lukaku musim lalu menurun drastis kendati ia mampu mencetak 10 gol. Di pecatnya Mourinho membuat sang striker merasa tidak nyaman bekerja sama dengan manajer Ole Gunnar Solksjaer yang kerap mencadangkannya. Ole lebih tertarik untuk memainkan Marcus Rashford yang lebih memilih kecepatan.

Tidak hanya itu beberapa fans MU juga memberikan kritikan di Old Trafford bahkan para mantan pemain MU beserta legenda tidak menyukai gaya bermain penyerang berusia 26 tahun ini. Itulah alasan Lukaku memutuskan pergi dari MU dan bergabung dengan Inter Milan, Lukaku merasa tidak dicintai oleh fans dan klub.

Dimitar Berbatov yang pernah menjadi striker MU dimasa lampau menyadari apa yang Lukaku dapatkan. Dan merasa apa yang ia dapatkan tidak dapat diterima padahal Lukaku bukan seorang pemain yang sering membuat onar diluar lapangan. Dia tidak mendapatkan perlakuan yang adil.

”Jujur saya merasa Lukaku masih bisa bermain untuk klub ini, saya menyesal atas kepergianya. Itu tidak adil Lukaku mendapatkan perlakukan yang buruk dari media dan juga fans.”

”Sebagai seorang penyerang jika anda tidak dapat mencetak gol dan melihat media sosial anda, orang-orang akan mengatakan kepada anda jika anda adalah yang terburuk. Padahal anda sudah sangat bekerja sangat keras dan anda tidak mendapatkan keberuntungan dan gagal mencetak gol lalu anda mendapatkan cemohan. Mungkin Lukaku berpikir baiklah saya akan mencobanya di tempat lain mungkin.” beber Berbatov.