Pentingnya Ilmu Bertahan Hidup di Alam Liar

Api merupakan hal yang penting hampir di semua kegiatan di luar ruang. Selain berfungsi untuk memasak, tentunya api juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh. Apalagi dalam kondisi survival, keberadaan api jelas sangat dibutuhkan, dan penerapannya multiguna, salah satu nya untuk komunikasi. Tentunya dilandasi sikap tenang dan paham bagaimana ilmu bertahan hidup dalam kondisi survival.

Untuk dapat menyalakannya, ada 3 unsur segitiga api, yakni bahan, sumber panas, dan udara. Bahan bisa berupa kayu, cairan, gas. Lalu sumber panas dapat diperoleh dari korek api atau gesekan. Dan udara, yang diperoleh dari angin yang berada di sekitar lokasi.

Pastikan lokasi membuat api aman, jauh dari semak, atau pepohonan yang sdh kering, bersihkan terlebih dahulu area sekitar sehingga saat api menyala nanti tidak merambat membesar. Yang terpenting dari semua adalah sebelum menyalakan api pastikan kita memahami betul cara memadamkannya.

Selain kemampuan bertahan hidup, kita juga wajib mengetahui kemampuan berkomunikasi. Mengenal dan membuat tanda-tanda di alam supaya kita dapat mudah keluar dari kondisi survival, dengan sehat dan selamat tentunya.

Salah satu penyebab susahnya survivor sulit ditemukan adalah ketidaksadaran survivor bahwa sedang dilakukan proses pencarian dan evakuasi si survivor tersebut. Untuk memudahkan pencarian, maka kita juga wajib berkomunikasi mengirimkan pesan kepada siapapun.

Bentuk komunikasi dalam kondisi tersesat ataupun survival yang dapat kita ciptakan diantaranya, bentuk komunikasi Tulisan, yaitu meninggalkan catatan identitas, kondisi terakhir, dan arah kemana bergerak.

Lalu ada pula bentuk komunikasi Cahaya dengan menciptakan cahaya atau kilatan pantulan cahaya. Bentuk komunikasi Asap, hingga ke bentuk komunikasi Suara, yakni mengirimkan sinyal-sinyal bebunyian seperti tiupan peluit sinyal SOS 3 bunyi pendek, 3 bunyi panjang, 3 bunyi pendek lagi kepada tim penyelamat agar pesan kita terdengar.

Oleh sebab itu sebelum berkegiatan di luar ruang, kita tetap harus berpikir bahwa bisa saja terkena resiko tersesat. Untuk itu persiapan matang jelas dibutuhkan, sebab Kembali lagi diingatkan bahwa berkegiatan di luar ruang itu mengandung dan mengundang bahaya.